THE 2-MINUTE RULE FOR KABUPATEN OKU

The 2-Minute Rule for kabupaten oku

The 2-Minute Rule for kabupaten oku

Blog Article

Misi IV :Melanjutkan pembangunan infrastruktur publik berdimensi wilayah. 1. Merupakan perwujudan pembangunan infrastruktur publik yang merata ke seluruh wilayah perkabupatenan, kecamatan dan kawasan tertentu.

Bukit Mencar merupakan salah satu tempat wisata alami yang mampu mengalirkan sumber langsung dari bukit, maka tidak mengherankan jika banyak wisatawan yang sering berkunjung ke bukit mencar.

, aktivitas arung jeram di Sungai Selabung tidak akan dilewatkan saat berkunjung ke OKU Selatan, karena arus di sungai ini cukup deras dengan rintangan bebatuan besar yang sangat memacu adrenalin.

Lokasi ini mungkin menjadi salah satu tempat favorit wisatawan saat berkunjung ke OKU Selatan. Di lokasi ini juga sudah berdiri sejumlah penginapan yang dipersiapkan bagi wisatawan. Selain itu, pemerintah setempat juga terus mendorong mempromosikan objek wisata yang satu ini.

Airnya sangat segar dan hawanya sejuk, sangat cocok bagi pengunjung yang ingin terlepas sejenak dari rutinitas yang membosankan. Jika pengunjung ingin menikmati kesejukan air yang langsung dipancarkan dari sumber alami langsung saja menuju ke Dusun Bukit Batu Desa Medah Kecamatan Jayapura.

Hal ini demi menjamin pelaksanaan pemerintahan yang baik, karena tolak ukur keberhasilan suatu daerah adalah kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya.

Konon ada batu yang dijatuhkan dari langit dan bisa memancarkan cahaya sangat terang, bahkan jika ada batu yang arahnya berlawanan, maka batu tersebut dapat mengeluarkan api yang cahayanya sangat terang.

Selain itu, jarak tempuh yang cukup jauh ke ibukota kabupaten dirasa cukup menyulitkan bagi masyarakat karena pusat pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain - lain juga berada di ibukota kabupaten sehingga tak jarang membuat masyarakat sampai memilih untuk menginap. Hal ini lah yang menjadi cikal bakal lahirnya latar belakang tuntutan pemekaran kabupaten baru yang dicetuskan oleh masyarakat yang kelak bernama Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan.

Proses dan setelah terbentuknya daerah otonom yang dimaksud dalam Undang-undang Pemerintahan Daerah tentu saja membawa peubahan besar dalam sistem pemerintahan dan perpolitikan daerah disamping meninggalkan sejarah tersendiri. Perubahan sistem tersebut juga menimbulkan permasalahan baru dalam pelaksanaannya.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah kabupaten ogan komering ulu tertinggal dan berjalan dengan sangat lambat.

Kalau selama ini masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan hanya peduli dan menyikapi perpolitikan nasional dalam skala warung kopi tetapi sekarang kenyataanya sudah memanfaatkan media massa untuk menyampaikan sikapnya terhadap perkembangan yang terjadi di daerahnya. Secara sederhana, hal ini dapat diamati dari sikap dan kritisasi masyarakat terhadap proses pelaksanaan pemerintahan baru dan yang paling menonjol adalah respons masyarakat portal resmi pemerintah kabupaten oku selatan terhadap rencana pilkadal yang akan diadakan pada bulan Juni 2005 mendatang. Bentuk respons masyarakat terhadap perkembangan perpolitikan dan pemerintahan Ogan Komering Ulu Selatan sedikit banyak memberikan gambaran tentang proses berjalannya pembelajaran politik bagi masyarakat daerah sebagaimana menjadi salah satu tujuan pelaksanaan otonomi daerah.

Hal ini disebabkan oleh dukungan bendungan perjaya yang menjadi tempat penampungan air untuk mengaliri sungai-sungai di kawasan ini, sehingga tidak ada sawah yang mengalami kekeringan.

Meningkatkan efektivitas eksploitasi dan pendayagunaan sumber daya alam yang terkandung di daerah untuk kesejahraan masyarakat.

Selain itu, tentunya para pengunjung bisa memancing di sungai komering, baik di atas perahu maupun dari tepi sungai. Di malam hari, gemerlap lampu dari kabupaten Ogan Komering Ulu juga akan menambah ketenangan hati jika disusuri dari sungai komering.

Untuk menikmati pemandangan yang indah di air terjun ini, wisatawan hanya dikenakan biaya masuk Rp five ribu.

Report this page